Jumat, 30 April 2010

penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter. Masalah utama dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ialah penggunaan metode atau model pembelajaran dalam menyampaikan materi pelajaran secara tepat, yang memenuhi muatan tatanan nilai, agar dapat diinternalisasikan pada diri siswa serta mengimplementasikan hakekat pendidikan nilai dalam kehidupan sehari-hari belum memenuhi harapan seperti yang diinginkan.

Hal ini berkaitan dengan metode pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) terkesan sangat kaku, kurang fleksibel, kurang demokratis, dan guru cenderung lebih dominan one way method. Guru PKn mengajar lebih banyak mengejar target yang berorientasi pada nilai ujian akhir, di samping masih menggunakan model konvensional yang monoton, aktivitas guru lebih dominan daripada siswa, akibatnya guru seringkali mengabaikan proses pembinaan tatanan nilai, sikap, dan tindakan; sehingga siswa menjadi jenuh dan tidak memperhatikan.

Kurangnya pemahaman siswa dalam mengikuti pelajaran merupakan hambatan yang paling utama. Materi demokrasi merupakan materi pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pemahaman siswa pada saat mengikuti materi tersebut sangat rendah, di kelas VIII A tersebut terdiri dari tiga puluh dua siswa. Karena dari jumlah tersebut berdasarkan hasil observasi pendahuluan hanya 18 siswa yang mampu menjawab pertanyaan dan serius memperhatikan materi pelajaran, sedangkan siswa lainnya kurang memperhatikan. Hal ini merupakan masalah yang sangat serius untuk segera ditindak lanjuti.

Saat mengikuti pelajaran di kelas siswa diharapkan untuk serius dan tenang serta fokus pada materi pelajaran, dengan demikian siswa akan lebih berkonsentrasi pada materi, sehingga apa yang menjadi tujuan utama materi pelajaran itu tercapai. Untuk mengatasi masalah tersebut guru sudah berupaya mengambil tindakan dengan berbagai metode pembelajaran. Salah satunya dengan metode diskusi dan ceramah tetapi cara itu belum berhasil. Siswa kurang aktif dan merasa bosan. Untuk itu guru mencoba menggunakan strategi lain salah satunya adalah Role Playing. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan perhatian dan partisipasi siswa dalam mengikuti materi pelajaran demokrasi. Melalui strategi role playing siswa itu harus berperan serta dalam menilai apa yang ada di dalam materi, sehingga kecenderungan siswa untuk ramai sendiri itu tidak ada. Dengan demikian diharapkan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas semakin meningkat dan pemahaman terhadap materi juga meningkat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang “Penerapan Strategi Role Playing untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Demokrasi Dalam Mata Pelajaran PKn bagi Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Delanggu Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B. Identikasi Masalah

Upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi demokrasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berhubungan baik dari diri siswa atau dari luar siswa. Beberapa masalah yang berhubungan dengan upaya untuk meningkatkan perhatian siswa pada materi demokrasi antara lain: siswa, guru, suasana kelas dan penerapan strategi pembelajaran. Selain itu masih banyak lagi masalah yang dapat dikemukakan dan yang herhubungan dengan upaya meningkatkan pemahaman pada materi demokrasi. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang " Penerapan Strategi Role Playing untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Demokrasi Dalam Pembelajaran PKN bagi Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri 2 Delanggu Tahun Pelajaran 2008/2009".

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang berkaitan dengan judul di atas sangat luas, sehingga tidalc mungkin semua permasalahan itu dapat terselesaikan. Oleh karena itu perlu pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga yang diteliti lebih jelas dan kesalah-pahaman dapat dihindari. Dalam penelitian ini penulis membatasi variabel penelitian sebanyak dua jenis.

1. Variabel penerapan strategi role playing sebagai variabel terikat.

Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 2 Delanggu

b. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan materi Demokrasi

2. Variabel meningkatkan pemahaman siswa sebagai variabel bebas.

Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemahaman siswa tentang pengertian demokrasi

b. Pemahaman siswa tentang syarat pemerintahan demokrasi

c. Pemahaman siswa tentang lembaga penunjang demokrasi.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian, harus mengetahui terlebih dahulu perrnasalahan yang ada. Dengan permasalahan yang jelas maka proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: "Apakah penerapan strategi Role Playing dapat meningkatkan pemahaman materi demokrasi dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Delanggu Tahun Pelajaran 2008/2009?

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalarn proses kegiatan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan.

b. Untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalarn proses kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan pemahaman siswa pada saat mengikuti mata pelajaran Peadidikan kewarganegaraan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Dari hasil penelitian diharapkan mendapatkan teori baru tentang peningkatan pemahaman siswa melalui strategi role playing.

b. Sebagai dasar untuk kegiatan selanjutnya yang sejenis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa, dapat memberikan pemahaman pada materi demokrasi

b. Bagi guru, sebagai bahan evaluasi terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran.

c. Bagi sekolah, memberikan input yang bermanfaat untuk bahan pertimbangan dalam melaksanakan program kegiatan belajar bagi siswa di masa yang akan datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar